BATANG – Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang sedang menjalankan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah membentuk palang penanda titik kumpul (assembly point) serta jalur evakuasi di Balai Desa Amongrogo. Program ini dilaksanakan pada Kamis (18/07/2024) oleh Aditya Agung, mahasiswa jurusan Teknik Industri. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai pentingnya mengetahui cara evakuasi diri saat terjadi bencana. Debgan perangkat dan persiapan yang memadai, diharapkan perangkat desa dapat melakukan evaluasi mandiri ketika sedang terjadi bencana.

Keresahan muncul karena wilayah Batang yang rawan bencana gempa. Meskipun Desa Amongrogo, Kecamatan Limpung, belum merasakan gempa secara langsung, penting bagi masyarakat setempat untuk memahami cara evakuasi saat bencana terjadi. Dalam observasinya, Aditya dan tim KKN mendapati minimnya fasilitas untuk membantu warga dalam evakuasi. Oleh karena itu, Aditya memutuskan membuat palang penanda titik kumpul dan jalur evakuasi di balai desa.
Dalam proses penentuan titik kumpul, Aditya bekerja sama dengan teman-temannya dari jurusan lain yang relevan dengan topik ini. Mereka memutuskan bahwa salah satu lapangan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari balai desa cocok sebagai titik kumpul karena tempatnya luas dan area sekelilingnya jauh dari bangunan dan pohon. Aditya memilih balai desa sebagai tempat pembentukan jalur evakuasi agar perangkat desa bisa menyebarkan pengetahuan yang diberikan kepada masyarakat setempat.
Program ini diakhiri dengan simulasi bencana di Balai Desa Amongrogo pada 23 Juli 2024. Para perangkat desa sangat antusias mengikuti simulasi tersebut. “Kegiatan ini sangat bermanfaat dan diharapkan dapat menjadi jembatan bagi perangkat desa untuk menyampaikan ilmu ini kepada warganya,” ujar Pak Setyo Pranoto, Kepala Desa Amongrogo. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Desa Amongrogo semakin siap dan tanggap menghadapi bencana alam di masa depan.