SUKOHARJO – Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Semarang Tahun Akademik 2023/2024 melaksanakan program monodisiplin mengenai penggunaan probiotik pada pakan pelet ikan untuk mengoptimalkan pertumbuhan ikan. Pelaksanaan program tersebut ditujukan kepada ibu – ibu kelompok wanita tani (KWT) yang berlangsung di halaman belakang Balai Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada hari Minggu, 21 Juli 2024.
Melatarbelakangi kegiatan budidaya pada daerah setempat masih tergolong baru, sehingga hal tersebut mengharuskan para warga membuat media budidaya yang berkualitas agar ikan tidak stress dan tidak mengalami kerugian. Selain itu, untuk menghindari banyaknya benih ikan yang mati serta kendala kualitas air pada budidaya, maka solusi yang dapat dilakukan yaitu mencegah hal tersebut dengan memanfaatkan probiotik yang sudah menjadi rahasia umum di kalangan pembudidaya. Peningkatan perekonomian melalui kegiatan budidaya perikanan berkelanjutan dan ramah lingkungan selaras dengan SDG’s point ke-8 yaitu mengenai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Probiotik merupakan mikroba yang menguntungkan bagi kultivan budidaya. Mikroba yang dimaksud dalam probiotik tersebut yaitu bakteri asam laktat seperti lactobacillus, carnobacterium, dan beberapa kelompok pseudomonas dan bacillus. Probiotik sebagai pakan pendukung dalam budidaya ikan. Probiotik yang biasanya digunakan yaitu probiotik EM-4 untuk meningkatkan laju pertumbuhan, merangsang pertumbuhan ikan, meningkatkan nafsu makan dan daya tubuh ikan, meningkatkan daya perkembangan ikan sehingga bisa mengurangi penggunaan pakan buatan. Selain itu probiotik mampu meminimalisir bau air kolam akibat amoniak.
Edukasi dan pendampingan yang dilaksanakan yaitu mengenai cara pembuatan probiotik alami secara sederhana dengan menggunakan bahan baku yang mudah dicari dan memiliki harga yang relatif rendah, contohnya memanfaatkan yakult, telur, dan terasi dapur. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat probiotik diantaranya yaitu 1 buah yakult, 1 butir telur, 3 sendok gula pasir, dan 1 bungkus terasi udang.
Cara pembuatan probiotik yaitu :
- Mencampurkan 1 butir telur, 1 botol yakult, 3 sendok makan gula pasir, dan 1 sendok makan terasi.
- Aduk hingga semua tercampur rata, lalu tambahkan 1 L air.
- Masukkan ke dalam botol air mineral 1 L.
- Beri lubang kecil di bagian tutup botol air mineral 1 L, hal tersebut bertujuan untuk menghindari botol tidak meledak.
- Diamkan hingga minimal 5 – 7 hari. Hal tersebut bertujuan agar bakteri baik yang dihasilkan lebih banyak sehingga dapat membantu untuk mengoptimalkan pertumbuhan pada ikan budidaya.
Probiotik yang dibuat nantinya akan diaplikasikan untuk budidaya ikan dalam ember milik warga sekitar. Padat tebar benih ikan lele yang ditebarkan didalam media budidaya ember ukuran 80 liter yaitu 75 ekor. Cara pengaplikasian probiotik ke pakan yaitu dengan mencampurkan 50 ml probiotik hasil fermentasi dengan 1 liter air ke dalam 1 kg pakan pelet ikan, kemudian diaduk hingga merata dan dibiarkan kering angin selama 15 – 20 menit. Apabila sudah kering, maka pakan siap diberikan ke ikan.
Harapannya dengan adanya kegiatan edukasi dan pendampingan pembuatan probiotik tersebut para warga sekitar khususnya ibu – ibu kelompok wanita tani desa tegalmade mampu mengurangi risiko kegagalan budidaya dan memiliki kemampuan untuk membudidayakan ikan dengan skala yang lebih besar. Selain itu, apabila dilihat dari sisi ekonomi maka para pembudidaya dapat meningkatkan penghasilan dari kegiatan tersebut.
Penulis : Akilla Fajar Shanes Fasya
Prodi : Akuakultur
Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas : Universitas Diponegoro Semarang
DPL : Farid Agushybana, S.KM., DEA., Ph.D. // Muhamad Azhar S.H, LL.M.
// Maharani Patria Ratna, S.S., M.Hum.