EDISIKINI.COM, DEMAK – Suasana belajar di salah satu SMP Desa Tambak Bulusan, Demak, menjadi berbeda pada Sabtu (24/5/2025). Para siswa kelas 8 tidak hanya duduk mendengarkan teori, tetapi diajak langsung untuk membuat “pantai mini” dalam sebuah eksperimen seru untuk memahami bagaimana mangrove melindungi daratan dari ancaman abrasi dan rob.
Kegiatan bertajuk “Peran Mangrove dalam Melindungi Pesisir” ini diinisiasi oleh dua mahasiswa Departemen Oseanografi Universitas Diponegoro, Daffa Dhiya Ulhaq dan Surya Adi Putra Pratama. Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) TIM-35, keduanya merancang metode pembelajaran yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa di wilayah pesisir.
“Kami ingin menyampaikan konsep ekologis yang mungkin terdengar rumit dengan cara yang lebih mudah diterima. Karena mereka tinggal di pesisir, pemahaman tentang mangrove ini sangat esensial,” ungkap Daffa.
Sesi dimulai dengan penjelasan mengenai fungsi vital mangrove, mulai dari akarnya yang kokoh sebagai penahan abrasi alami, hingga perannya sebagai “benteng” peredam banjir rob yang kerap melanda kawasan pesisir Demak.
Puncak kegiatan adalah saat para siswa terjun langsung ke dalam “Simulasi Miniatur Pesisir”. Dengan menggunakan nampan (tray), campuran cocopeat dan pasir, serta biji kacang hijau sebagai perumpamaan bibit mangrove, mereka membangun dua model ekosistem: satu dengan “mangrove mini” dan satu lagi tanpa vegetasi. Siswa kemudian mengamati langsung bagaimana model pesisir yang memiliki vegetasi mampu menahan gelombang air buatan jauh lebih baik.

Untuk memastikan ilmu yang diberikan tidak berhenti di kelas, Daffa dan Surya juga membekali siswa dengan sebuah buku edukasi. Buku saku ini tidak hanya berisi rangkuman materi dan panduan eksperimen, tetapi juga informasi mengenai potensi wisata mangrove yang ada di Desa Tambak Bulusan, dengan harapan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan kebanggaan terhadap lingkungan lokal mereka.
Inisiatif ini mendapat apresiasi tinggi dari pihak sekolah. Kepala Sekolah beserta Wali Kelas 8 menyatakan bahwa pendekatan belajar sambil praktik seperti ini sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap isu lingkungan yang terjadi di sekitar mereka.
Melalui pendekatan yang kreatif dan kontekstual, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan bibit-bibit kepedulian baru di kalangan generasi muda, agar kelestarian ekosistem mangrove dan masa depan pesisir Tambak Bulusan tetap terjaga.