EDISIKINI.COM, SRAGEN – Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja mengenai bahaya kekerasan seksual serta cara-cara pencegahannya. Penyuluhan ini merupakan bagian dari rangkaian program kerja KKN UNDIP yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui edukasi yang relevan dengan isu-isu sosial terkini.
Penyuluhan yang diadakan pada Posyandu remaja Bendo Lor Desa Donoyudan ini dihadiri oleh belasan remaja. Kegiatan dimulai dengan pemaparan mengenai definisi dan berbagai bentuk kekerasan seksual yang sering kali tidak disadari oleh para korban maupun pelaku.
Mahasiswa menjelaskan bahwa kekerasan seksual tidak hanya terbatas pada kontak fisik, tetapi juga mencakup pelecehan verbal, pelecehan online, serta tindakan intimidasi lainnya yang dapat merugikan korban secara psikologis.
Mahasiswa KKN, Prasojo Febryanto, yang menjadi pemateri dalam penyuluhan ini, menekankan bahwa kekerasan seksual dapat terjadi di mana saja dan kepada siapa saja, termasuk di lingkungan sekolah, tempat kerja, dan bahkan dalam pergaulan sehari-hari.
“Kami ingin para remaja memahami bahwa setiap orang berhak merasa aman dan dihormati. Karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda kekerasan seksual dan mengetahui cara untuk melindungi diri,” ujar Prasojo.
Selain memberikan pemahaman mengenai kekerasan seksual, mahasiswa juga membahas dampak jangka panjang yang dapat ditimbulkan oleh kekerasan ini, baik bagi korban maupun masyarakat secara keseluruhan.
Mereka menjelaskan bahwa korban kekerasan seksual sering kali mengalami trauma yang mendalam, yang bisa berdampak pada kesehatan mental, hubungan sosial, dan kualitas hidup mereka di masa depan.
Mahasiswa UNDIP juga mendorong para remaja untuk berani bersuara dan melaporkan jika mereka mengalami atau menyaksikan kekerasan seksual.
Dalam penyuluhan ini, mereka memberikan informasi tentang layanan-layanan yang bisa diakses oleh korban, seperti Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), serta langkah-langkah hukum yang bisa diambil untuk mendapatkan keadilan. “Kami ingin para remaja tahu bahwa mereka tidak sendirian dan ada banyak dukungan yang tersedia jika mereka membutuhkan bantuan,” kata Prasojo.
Penyuluhan ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab, di mana para remaja aktif bertanya mengenai berbagai situasi yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu peserta, Aisyah, mengungkapkan bahwa ia pernah mengalami pelecehan verbal di media sosial dan merasa terbantu dengan informasi yang diberikan dalam penyuluhan ini. “Saya jadi tahu bahwa itu juga termasuk kekerasan seksual dan bagaimana cara melaporkannya,” ujar Siti.
Di akhir kegiatan, mahasiswa KKN UNDIP mengajak para remaja untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka dengan menyebarkan pengetahuan yang telah mereka dapatkan.
Mereka juga menekankan pentingnya solidaritas antar sesama remaja untuk saling menjaga dan mencegah terjadinya kekerasan seksual. “Mencegah kekerasan seksual bukan hanya tugas korban, tapi tanggung jawab kita bersama. Dengan kesadaran dan aksi nyata, kita bisa menciptakan lingkungan yang aman dan menghargai setiap individu,” tutup Prasojo dalam penyuluhan tersebut.
Dengan penyuluhan ini, diharapkan para remaja Desa Donoyudan tidak hanya lebih sadar akan bahaya kekerasan seksual, tetapi juga mampu berperan aktif dalam mencegah dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi semua orang. Mahasiswa KKN UNDIP berharap masyarakat mampu dan lebih bijak dalam mengatasi berbagai isu sosial yang krusial, demi terciptanya generasi muda yang lebih tangguh dan berdaya.
Penulis : Prasojo Febryanto
KKN TIM II Undip Desa Donoyudan Kec. Kalijambe Kab. Sragen