EDISIKINI.COM, BATANG — Desa Kembanglangit terletak di daerah yang memiliki elevasi cukup tinggi, sehingga rentan terhadap bencana alam, khususnya longsor. Dengan kondisi geografis seperti ini, ancaman bencana merupakan hal yang harus dihadapi secara serius oleh pemerintah dan masyarakat setempat.
Sayangnya, meskipun desa ini memiliki potensi besar untuk mengalami bencana alam, hingga saat ini Desa Kembanglangit belum memiliki sistem layanan bantuan yang cepat dan efektif sebagai langkah preventif.
Kondisi ini tentunya dapat memperburuk dampak bencana apabila terjadi, mengingat kurangnya infrastruktur yang memadai untuk penanggulangan bencana.
Melihat kebutuhan mendesak akan sistem penanggulangan bencana yang lebih baik, perangkat desa Kembanglangit kemudian mengajukan permintaan untuk merancang sebuah posko penanggulangan bencana.
Posko ini diharapkan dapat menjadi pusat koordinasi dalam menghadapi dan mengatasi berbagai potensi bencana yang bisa terjadi, serta memberikan layanan bantuan darurat yang lebih cepat dan efisien.

Sebagai respons terhadap permintaan tersebut, mahasiswa Universitas Diponegoro, khususnya Nur Hafshah dari Program Studi Teknik Infrastruktur Sipil dan Sherly Cristable dari Program Studi Arsitektur, berkolaborasi untuk merancang sebuah bangunan posko yang sesuai dengan kebutuhan desa.
Nur Hafshah, yang memiliki latar belakang di bidang Teknik Infrastruktur Sipil, bertugas untuk menyusun rencana anggaran biaya (RAB) untuk pembangunan posko penanggulangan bencana.
Rencana anggaran ini mencakup estimasi biaya yang diperlukan untuk konstruksi bangunan serta pengadaan peralatan yang mendukung operasional posko.
RAB ini juga akan menjadi acuan penting bagi pemerintah desa dalam merencanakan dan mengalokasikan dana yang dibutuhkan untuk mewujudkan pembangunan posko yang efisien dan efektif.
Sementara itu, Sherly Cristable, sebagai mahasiswa Arsitektur, bertanggung jawab untuk merancang desain bangunan posko dengan mempertimbangkan aspek fungsional, estetika, dan ketahanan bangunan terhadap bencana, seperti longsor.
Proyek perancangan posko penanggulangan bencana ini dilaksanakan di bawah bimbingan Bapak MJ Rizqon Hasani, dosen pembimbing KKN Tematik Universitas Diponegoro.
Melalui bimbingan beliau, mahasiswa diharapkan dapat menghasilkan desain yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional, tetapi juga dapat memastikan ketahanan bangunan terhadap kondisi alam yang ekstrem.
Kolaborasi antara mahasiswa dan perangkat desa ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret yang tidak hanya dapat mengurangi risiko bencana, tetapi juga meningkatkan kesiapan desa dalam menghadapi berbagai ancaman bencana alam di masa depan.
Dengan adanya posko ini, diharapkan masyarakat Desa Kembanglangit dapat memiliki akses yang lebih cepat dan responsif terhadap situasi darurat, serta memperkuat kemampuan mitigasi bencana di tingkat lokal.