Kurangnya Opini Publik di Generasi Gen Z pada Lingkup Pendidikan, Masyarakat, dan Kelompok

Avatar photo
Kurangnya Opini Publik di Generasi Gen Z pada Lingkup Pendidikan, Masyarakat, dan Kelompok
Image via smkn2kudus.sch.id

EDISIKINI.COM — Nasionalisme merupakan ideologi yang menekankan pentingnya jati diri dan persatuan bangsa. Konsep ini sering dikaitkan dengan persaan cinta tanah air, kebanggan terhadap budaya dan bangsa.

Nasionalisme mempunyai arti yang sangat penting, nasionalisme muncul seiring dengan tumbuhnya kesadaran akan petingnya persatuan dalam menghadapi kolonialisme.

Di era gelobalisasi yang semakin pesat generasi Z, Individu yang lahir pada pertengahan tahun 1990-2010 an. Menghadapi segala rutinitas dan sikap generasi Z yang unik terkait rasa nasionalisme.

Dengan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi kurangnya rasa nasionalisme dan hal apa yang akan berdampak pada bangsa.

Salah satu penyebab utama kurangnya rasa nasionalisme adalah globalisasi yang semakin mempengaruhi dan mendalam. Generasi Z lebih terhubung dengan dunia luar, yang sering kali mengakibatkan pengaruh budaya asing lebih dominan.

Kurangnya rasa nasionalisme tidak terlepas dari aspek kehidupan, baik dalam interaksi sosial maupun dalam kebijakan publik. Adanya beberapa faktor dalam artikel ini adalah untuk meningkatkan kesadaran Generasi Z agar tetap menanamkan rasa nasionalisme.

Tujuannya agar setiap individu memiliki kemampuan untuk berjuang, berkorban dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Peran pendidikan juga sangat penting dalam membentuk rasa nasionalisme. Materi yang biasa diberikan seringkali tidak menekankan pentingnya sejarah dan budaya nasional dengan cukup.

Materi Materi yang berkisar pada globalisasi dan keterampilan internasional seringkali mendominasi, sementara pelajaran tentang sejarah dan budaya lokal kadang hanya mendapat tempat sekedarnya.

Generasi Z jaman sekarang sering kali menggabungkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing ketika berbicara dan kadang juga mengelurkan sebutan sebutan ‘lo-gue’ terhadap teman sebaya. Hal itu juga sangat mempengaruhi bahasa yang ada di dalam negeri kita.

Jika generasi Z seing menyampur bahasa Indonesia dengan Bahasa asing maka lama kelamaan budaya bahasa dalam negeri pun akan menurun. Di era digital ini, informasi dan trend sering kali dipengaruhi oleh konten global yang viral.

Baca juga:  Tingkatkan Gizi Anak dan Ibu Hamil, Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi Cegah Stunting di Desa Tegalmade

Meskipun dapat meng update Generasi Z pada ide ide baru, sering klai juga mengalihkan perhatian mereka dari isu isu lokal yang lebih mendalam

Mengatasi rendahnya rasa nasionalisme di Generasi Z memerlukan upaya bersama dari berbagai pemangku kepentingan. Pendidikan perlu lebih mengintegrasikan pembelajaran tentang sejarah dan budaya negara dengan cara yang menarik dan relevan.

Institusi pendidikan juga harus menanamkan semangat kebangsaan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan proyek komunitas yang melibatkan siswa secara aktif.

Penulis:
Zakiyah Lexa Effendy
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Editor: Nur Ardi, Tim Edisikini.com

Penulis: Zakiyah Lexa EffendyEditor: Nur Ardi