EDISIKINI.COM, SUKOHARJO – Seiring dengan perkembangan teknologi digital, banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai wilayah mulai menyadari pentingnya memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Namun, di Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, masih banyak UMKM yang belum sepenuhnya memahami potensi ini. Hal ini mendorong sekelompok mahasiswa dari Universitas Diponegoro (UNDIP) untuk memberikan pelatihan dan pendampingan khusus kepada empat UMKM di desa tersebut.
Muhammad Nur Ardi Handayat, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2021, memimpin inisiatif ini sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa UNDIP. Bersama timnya, Muhammad Nur Ardi Handayat melakukan survei selama seminggu untuk menggali kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing UMKM di Desa Tegalmade, yang meliputi UMKM Batik, Sari Kacang Hijau, Intip Khas Solo, dan Konveksi Daster.
“Kami melihat bahwa masih ada kesenjangan dalam pemanfaatan teknologi digital di kalangan UMKM, terutama di desa-desa seperti Tegalmade. Padahal, potensi untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing sangat besar jika mereka bisa mengoptimalkan branding digital,” ujar Muhammad Nur Ardi Handayat.
Berdasarkan hasil survei, tim mahasiswa KKN UNDIP kemudian merancang materi pelatihan yang spesifik dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing UMKM. Pendekatan yang digunakan cukup unik, yaitu dengan mengunjungi langsung lokasi usaha para peserta pelatihan. Langkah ini diambil agar setiap UMKM mendapatkan perhatian khusus dan bimbingan yang lebih personal.
Pelatihan yang diadakan pada Kamis, 15 Agustus 2024 ini difokuskan pada dua aspek utama dalam branding digital, yaitu pembuatan logo dan konten pemasaran. Para peserta diajari cara membuat logo yang menarik dan relevan dengan identitas bisnis mereka. Selain itu, mereka juga diberikan pemahaman tentang pentingnya konten pemasaran berupa video yang dapat membantu memperkenalkan produk mereka kepada khalayak yang lebih luas.
“Logo yang baik tidak hanya berfungsi sebagai identitas visual, tetapi juga menjadi cerminan dari nilai dan kualitas produk yang ditawarkan. Sedangkan konten video dapat memberikan gambaran yang lebih nyata dan menarik tentang produk kepada calon konsumen,” jelas Muhammad Nur Ardi Handayat dalam sesi pelatihan.
Respon dari para pelaku UMKM sangat positif. Mereka mengapresiasi inisiatif ini dan merasa bahwa pelatihan yang diberikan sangat membantu mereka dalam memahami dan memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usaha mereka. Salah satu peserta, pemilik UMKM Sari Kacang Hijau, menyatakan, “Saya sangat terbantu dengan pelatihan ini. Sekarang saya paham pentingnya logo yang menarik dan bagaimana cara membuat video produk yang bisa menarik perhatian.”
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan UMKM di Desa Tegalmade dapat lebih siap dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Tidak hanya terbatas pada lingkup lokal, tetapi juga mampu menjangkau konsumen di luar desa, bahkan hingga tingkat nasional. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa KKN UNDIP tidak hanya berperan dalam pengabdian masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi langsung dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui inovasi dan teknologi.
Pelatihan ini juga membuka peluang bagi UMKM di Desa Tegalmade untuk terus berinovasi dan mengikuti perkembangan zaman. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan, UMKM diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang, membawa manfaat tidak hanya bagi pelaku usaha, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Dukungan dari mahasiswa KKN UNDIP ini menjadi langkah awal yang penting dalam mewujudkan hal tersebut.