Optimalisasi Lingkungan Kerja, Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan 5S sebagai Solusi Cerdas Tingkatkan Efisiensi dan Keselamatan pada Lingkungan Kerja

Avatar photo
Optimalisasi Lingkungan Kerja, Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan 5S sebagai Solusi Cerdas Tingkatkan Efisiensi dan Keselamatan pada Lingkungan Kerja
Dok. Istimewa

EDISIKIN.COM, BATANG – Dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan kerja dan produktivitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip) 2024 mengadakan kegiatan pendampingan penerapan konsep 5S pada UMKM Keripik Nangka, Pisang, dan Sukun di Desa Amongrogo pada Jumat (19/07/24)

Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan tertata melalui prinsip dasar manajemen asal Jepang.

Kegiatan diawali dengan pengenalan dan edukasi mengenai konsep 5S pada pengelola UMKM. Kemudian, dilanjutkan dengan pendampingan pada rumah produksi UMKM yang telah memulai usaha sejak lebih dari 20 tahun yang lalu.

Melihat banyaknya benda tajam yang digunakan sebagai alat produksi, maka dibutuhkan suatu pengelolaan lingkungan kerja untuk menjaga keselamatan pekerjanya.

Konsep 5S merupakan budaya kerja Jepang yang digunakan untuk mengolola tempat kerja secara sistematis dengan cara menyederhanakan lingkungan kerja sembari meningkatkan kinerjanya.

Konsep ini terdiri dari lima prinsip dasar, yaitu Seiri (ringkas), Seiton (rapi), Seiso (resik), Seiketsu (rawat), dan Shitsuke (rajin). Setiap prinsip memiliki peran penting dalam menciptakan tempat kerja yang terorganisir dengan baik, yang pada akhirnya dapat mengurangi pemborosan waktu dan sumber daya.

Pendampingan budaya 5S dengan pelaku UMKM Keripik Desa Amongrogo. (Dok. Istimewa)

Pendampingan dimulai dengan pengenalan prinsip Seiri, di mana mahasiswa mengarahkan pelaku UMKM untuk memilah barang-barang di lingkungan kerja berdasarkan tingkat kepentingan dan kegunaannya.

Bahan baku yang sudah tidak layak digunakan dipisahkan dari yang masih bisa dipakai, sementara alat-alat kerja yang sering digunakan diprioritaskan penempatannya di tempat yang mudah dijangkau. Kemudian, dilanjutkan untuk mengelompokkan barang pada penerapan konsep Seiton.

Langkah selanjutnya adalah Seiso untuk memastikan bahwa tidak ada debu atau kotoran yang mengganggu proses produksi. Selain meningkatkan kenyamanan pada lingkungan kerja, prinsip ini juga dapat menjamin kebersihan produk yang bermuara pada peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.

Baca juga:  Inilah Review Kelas Membangun Reputasi Perusahaan dan Kepercayaan Publik untuk Manajer Hubungan Masyarakat!

Setelah ketiga prinsip tersebut dilakukan, pelaku UMKM tetap harus menjaga kondisi lingkungan melalui konsep Seiketsu dan pembiasaan diri melalui konsep Shitsuke.

Pada akhir program pendampingan, mahasiswa KKN Tim II Undip 2024 memasang poster untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga keteraturan dan kebersihan lingkungan kerja sebagai fondasi utama untuk menciptakan tempat kerja yang lebih produktif dan berkelanjutan.

Penulis: Hanna Shaquilla – Teknik Industri – 21070121120015

Editor: Nur Ardi, Tim Edisikini.com

Editor: Nur Ardi