Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Pelatihan dan Penerapan Sistem Pertanian Terpadu Tumpangsari di Desa Tegalmade

Avatar photo
Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Pelatihan dan Penerapan Sistem Pertanian Terpadu Tumpangsari di Desa Tegalmade

EDISIKINI.COM, SUKOHARJO – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Desa Tegalmade telah menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok wanita tani.

Melalui penerapan sistem pertanian terpadu tumpangsari, program ini tidak hanya berhasil meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga memaksimalkan sumber daya alam.

Dengan pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan, kelompok wanita tani kini mampu mengoptimalkan lahan pertanian mereka, menghasilkan produk yang lebih beragam dan berkualitas, serta mengurangi ketergantungan pada input eksternal seperti pupuk kimia dan pestisida sintetis.

Sistem tumpangsari yang diterapkan dalam program ini memberikan solusi inovatif terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi, seperti terbatasnya lahan, harga input produksi yang tinggi, dan permintaan pasar yang semakin spesifik.

Dengan menanam berbagai jenis tanaman dalam satu lahan, kelompok wanita tani dapat memaksimalkan pemanfaatan ruang, meningkatkan kesuburan tanah, dan mengurangi risiko gagal panen. Selain itu, penggunaan pupuk organik yang dibuat sendiri dari limbah organik lokal tidak hanya mengurangi biaya produksi, tetapi juga memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kandungan bahan organik.

Salah satu aspek yang paling menonjol dari program ini adalah pemberdayaan perempuan. Dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan baru, program ini telah berhasil meningkatkan kepercayaan diri dan kemandirian kelompok wanita tani. Mereka tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tetapi juga sebagai agen perubahan di masyarakat.

Melalui kelompok tani yang dibentuk, mereka dapat saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan mendukung satu sama lain.

Namun, di balik keberhasilannya, program ini juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah mempertahankan motivasi kelompk wanita tani dalam jangka panjang.

Setelah program KKN berakhir, diperlukan upaya berkelanjutan untuk memastikan bahwa petani tetap menerapkan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan. Selain itu, keterbatasan akses terhadap pasar yang menjanjikan juga menjadi kendala bagi petani untuk memperoleh harga yang layak atas produk pertanian mereka.