EDISIKINI.COM, SEMARANG — Mahasiswa KKN-T TIM 86 IDBU Universitas Diponegoro dari Kelompok 5 menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “Edukasi Perhitungan Digital HPP pada Produk Aroma Jelita (JELantah menjadI nyaTA)”. Kegiatan ini berlangsung di rumah Ibu RT 1 RW 05, Kelurahan Penggaron Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang pada Sabtu (12/07/2025).
Peserta yang hadir adalah ibu-ibu PKK RW 05 yang antusias mengikuti jalannya acara. Sosialisasi ini menjadi bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan literasi keuangan, khususnya dalam memahami dan menghitung Harga Pokok Produksi (HPP). HPP adalah komponen penting dalam menentukan harga jual produk.
Tanpa perhitungan HPP yang tepat, pelaku usaha seringkali menetapkan harga jual hanya dengan perkiraan atau mengikuti pasar, yang bisa berujung pada keuntungan minim atau bahkan merugi. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, KKN-T UNDIP membekali para ibu PKK dengan keterampilan dasar menghitung HPP agar mereka bisa menentukan harga jual dengan lebih akurat dan strategis.
Materi disampaikan oleh Fathia Azzahra, mahasiswa Akuntansi Perpajakan sekaligus anggota Kelompok 5 KKN-T TIM 86 IDBU UNDIP. Dalam sesi tersebut, Fathia menjelaskan secara runtut mulai dari pengertian HPP, manfaatnya bagi pelaku usaha, hingga cara menghitungnya dengan metode sederhana.
Para peserta diperkenalkan pada tiga komponen utama HPP, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Selain itu, peserta juga diajari cara menggunakan aplikasi spreadsheet digital melalui ponsel atau laptop, sebagai solusi praktis di era digital.
Sebagai contoh konkret, perhitungan HPP diterapkan langsung pada produk inovasi kelompok yaitu Aroma Jelita, lilin aromaterapi berbahan dasar minyak jelantah. Inovasi ini menjadi bukti bahwa limbah rumah tangga bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi.
Melalui contoh ini, peserta diajak memahami cara mengalkulasi biaya produksi secara rinci, mulai dari bahan baku, tenaga kerja, hingga biaya tambahan lainnya, hingga akhirnya diketahui berapa harga jual yang wajar sekaligus menguntungkan.
Tak hanya teori, sebagai pendampingan lanjutan, setiap ibu PKK yang hadir mendapatkan leaflet edukasi. Leaflet tersebut berisi informasi seputar pentingnya perhitungan HPP, langkah-langkahnya, hingga tips pengelolaan keuangan untuk usaha kecil.
Uniknya, terdapat QR Code di dalam leaflet yang dapat dipindai untuk mengakses template perhitungan HPP berbasis Google Spreadsheet. Cukup dengan mengisi data yang diminta, hasil perhitungan HPP bisa langsung keluar tanpa perlu repot membuat format baru.
Kegiatan berlangsung dalam suasana hangat dan interaktif. Para ibu PKK tak ragu untuk berbagi pengalaman mereka dalam berwirausaha dan berdiskusi mengenai kesulitan menentukan harga jual yang tepat.
Banyak dari mereka yang mengaku masih mengandalkan cara tradisional dalam menetapkan harga, sehingga sosialisasi ini memberikan wawasan baru dan praktis yang bisa langsung diterapkan dalam usaha mereka.
Selain mendapatkan pengetahuan, kegiatan ini sekaligus mempererat hubungan antara mahasiswa KKN-T dan warga. Usai penyampaian materi, acara ditutup dengan sesi foto bersama sambil membawa leaflet edukasi dan produk contoh Aroma Jelita sebagai kenang-kenangan dari mahasiswa KKN-T.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN-T TIM 86 IDBU UNDIP berharap ibu-ibu PKK RW 05 dapat semakin mahir dalam menghitung HPP dan menerapkannya dalam usaha sehari-hari. Dengan kemampuan tersebut, diharapkan usaha kecil keluarga dapat berkembang secara finansial, harga produknya lebih bersaing, dan keuntungannya pun meningkat.
Program ini menjadi salah satu wujud nyata kontribusi mahasiswa KKN-T UNDIP dalam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui edukasi keuangan, inovasi produk lokal, serta pemanfaatan teknologi digital sederhana.
Harapannya, kegiatan serupa bisa terus dikembangkan dengan menjangkau lebih banyak masyarakat, agar semakin banyak pelaku usaha yang melek finansial dan mampu mengelola usahanya dengan lebih profesional.