EDISIKINI.COM — Dalam upaya mengatasi permasalahan sampah yang terus terjadi setiap tahunnya, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan sampah organik di Dukuh Tembelang, Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Jumat (4/7/2025).
Selama ini, belum tersedianya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Dukuh Tembelang menyebabkan sebagian besar sampah rumah tangga dibakar atau dibuang langsung ke lingkungan sekitar. Menyadari hal tersebut, salah satu mahasiswa tim KKN-T UNDIP hadir dengan memberikan solusi berupa pembuatan alat kompos sederhana berbahan dasar galon plastik bekas. Alat ini dirancang untuk memudahkan warga mengolah sampah organik seperti sisa sayur dan buah serta kulit bawang menjadi pupuk organik cair (POC).
Kegiatan diawali dengan penyuluhan kepada ibu-ibu rumah tangga mengenai pentingnya pemilahan sampah berdasarkan jenis organik dan anorganik, serta edukasi mengenai cara kerja dan cara membuat alat kompos sederhana yang akan dibagikan. Alat ini dibuat dengan bahan yang mudah ditemukan, seperti galon plastik bekas, dan botol plastik sebagai drainase mengalirnya air pupuk organik cair.
Setelah materi penyuluhan, warga diajak langsung cara membuat pupuk organik cair secara bersama. Sampah dapur yang sebelumnya dianggap tidak berguna kini bisa diolah menjadi pupuk cair yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman sayuran pekarangan.
Salah satu mahasiswa KKN-T UNDIP mempraktikkan cara membuat pupuk organik cair (POC) kepada ibu-ibu rumah tangga dalam kegiatan edukasi pengelolaan sampah organik di Dukuh Tembelang, Jum’at (4/7/2025).
Tak hanya fokus pada pengolahan sampah organik, mahasiswa KKN-T UNDIP juga melakukan pengolahan sampah anorganik dengan membuat ecobricks dari limbah plastik. Limbah plastik yang sudah dibersihkan dan dipotong kecil dimasukkan ke dalam botol bekas hingga padat, yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan tempat sampah daur ulang.
Kedatangan Mahasiswa KKN dari UNDIP itu Saya senang sekali karena sangat membantu dari warga Desa yang belum tahu jadi tahu lewat pembelajaran buat kami yang sudah tua-tua.” Ujar Bu Kartini selaku Ketua RT 03 di Dukuh Tembelang.
Lebih lanjut, kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap dalam kurun waktu 4 hari ini mendapatkan apresiasi positif dari Pak Rahono selaku Ketua RW 03 Dukuh Tembelang.
“Saya merasa bangga dan berterima kasih kepada Mahasiswa KKN-T atas partisipasinya dalam membimbing warga-warga kami terutama pembelajaran baru yang sebelumnya belum kami dapatkan.”
Selain kegiatan utama terkait pengelolaan sampah, program kerja KKN-T lainnya juga turut dilaksanakan, seperti pembuatan pakan ternak dari limbah singkong, produksi keripik singkong sebagai potensi UMKM, serta keterlibatan dalam kegiatan sosial seperti Posyandu, pengajian, kerja bakti dan mengajar di Madrasah Diniyah.
Melalui serangkaian kegiatan ini, mahasiswa KKN-T berharap hasil yang dicapai tidak hanya berdampak jangka pendek, tetapi dapat terus dimanfaatkan oleh masyarakat bahkan hingga generasi berikutnya, sebagai langkah awal menuju lingkungan yang bersih dan mandiri.














