Inovasi Mahasiswa KKN UNDIP, Hadirkan Rumah Pohon Pojok Literasi jadi Magnet Baru Desa Wisata Sironjang!

Avatar photo
Inovasi Mahasiswa KKN UNDIP, Hadirkan Rumah Pohon Pojok Literasi jadi Magnet Baru Desa Wisata Sironjang!
Mahasiswa KKN-T Tim 45 Universitas Diponegoro berdiskusi bersama tokoh masyarakat dan paguyuban Curug Sendang Sari di Dusun Sironjang, Kecamatan Gunungpati, membahas rencana renovasi Rumah Pohon Pojok Literasi, sebagai bagian dari program pemberdayaan literasi dan wisata edukatif desa, Senin (20/7/2025).

EDISIKINI.COM, SEMARANG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik tim 45 Universitas Diponegoro (KKN-T UNDIP) kembali menunjukkan kiprahnya dalam pengabdian masyarakat. Kali ini, mereka mengusung sebuah gagasan inovatif dan multidisiplin “Renovasi Rumah Pohon Pojok Literasi” di Dusun Sironjang, Kecamatan Gunungpati.

Inisiatif ini tidak hanya bertujuan memberdayakan masyarakat lokal dari berbagai usia, tetapi juga diharapkan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Sironjang. Program ini berada di bawah naungan kegiatan Iptek bagi Desa Binaan Undip (IDBU) yang diketuai oleh Prof. Ir. Bambang Sulistiyanto, MAgr.Sc, PhD, IPU.


Program kerja ini lahir dari pengamatan cermat KKN UNDIP tim45 terhadap potensi Desa Sironjang. Dengan karakter pedesaan yang asri dan sejuk, serta statusnya sebagai desa wisata, gagasan untuk menciptakan ruang literasi yang unik menjadi sangat relevan. Rumah pohon dipilih sebagai konsep utama untuk memberikan pengalaman membaca yang berbeda dan menarik, terutama bagi anak-anak dan remaja.

“Kami melihat potensi besar di Desa Sironjang, baik dari segi sumber daya manusia maupun daya tarik wisatanya,” ujar Fauzan Abdurrahman selaku Ketua Tim KKN Tematik UNDIP 45. “Gagasan renovasi rumah pohon ini adalah upaya kami untuk mengintegrasikan aspek pendidikan, rekreasi, dan pariwisata dalam satu program kerja yang berkelanjutan.”

Renovasi Rumah Pohon Pojok Literasi dirancang dengan pendekatan multidisiplin, memastikan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Desa Sironjang:

  1. Meningkatkan minat baca: Suasana yang menyenangkan dan berbeda dari ruang belajar biasa membuat anak-anak lebih tertarik membuka dan membaca buku.
  2. Merangsang kreativitas dan imajinasi: Bentuk rumah pohon yang unik mendorong anak berimajinasi dan mengembangkan ide-ide baru saat membaca cerita atau menulis.
  3. Meningkatkan keterikatan emosional dengan lingkungan: Kegiatan belajar yang dilakukan di alam terbuka membangun kedekatan anak dengan lingkungan sekitar dan menumbuhkan sikap peduli terhadap alam.
  4. Mendukung pengembangan karakter: Interaksi sosial yang terjadi di rumah pohon membantu anak membangun kepercayaan diri, tanggung jawab, serta rasa empati.
  5. Sebagai media rekreasi edukatif: Rumah pohon tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga sarana bermain yang tetap membawa nilai pendidikan.

Selain manfaat internal bagi masyarakat, Rumah Pohon Pojok Literasi juga diproyeksikan sebagai salah satu ikon baru di Desa Wisata Sironjang. Keunikan konsep rumah pohon, dipadukan dengan suasana literasi yang edukatif dan menenangkan, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

“Kami berharap wisatawan tidak hanya datang untuk menikmati pemandangan alam, tetapi juga untuk mendapatkan pengalaman berharga di Rumah Pohon Pojok Literasi,” Saut bapak Dhidhik selaku ketua Paguyuban Curug Sendang Sari. “Ini bisa menjadi spot foto menarik, tempat beristirahat sambil membaca, atau bahkan lokasi kegiatan edukasi dan workshop bagi wisatawan.” dan saut bapak Dhidhik kembali.

Program ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk paguyuban dan masyarakat Sironjang. Kolaborasi aktif antara mahasiswa KKN, paguyuban, dan warga diharapkan dapat mewujudkan renovasi ini sesuai rencana.

Diharapkan, setelah renovasi selesai, Rumah Pohon Pojok Literasi ini akan terus berkembang dan menjadi pusat kegiatan yang bermanfaat serta inspiratif bagi Desa Sironjang. Lebih dari sekadar bangunan, ini adalah simbol komitmen terhadap peningkatan literasi dan pengembangan potensi pariwisata lokal yang berkelanjutan.

Editor: Nur Ardi, Tim Edisikini.com