Mahasiswa KKN-T Tim 100 Universitas Diponegoro Hadirkan Solusi Pangan dan Pakan Berbasis Sumber Daya Lokal

Avatar photo
Mahasiswa KKN-T Tim 100 Universitas Diponegoro Hadirkan Solusi Pangan dan Pakan Berbasis Sumber Daya Lokal
Pelaksanaan program pembuatan mineral blok dari bahan lokal oleh mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro di Desa Dersansari, Semarang. Inovasi ini bertujuan membantu peternak ternak ruminansia dalam memenuhi kebutuhan nutrisi hewan peliharaan mereka dengan biaya yang lebih efisien.

EDISIKINI.COM, Kab. Semarang — Masalah ketergantungan masyarakat terhadap tepung terigu impor serta keterbatasan akses peternak terhadap suplemen mineral ternak masih menjadi tantangan di pedesaan. Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro menghadirkan inovasi pangan dan pakan melalui pembuatan mineral blok untuk ternak ruminansia seperti kambing dan sapi serta tepung Mocaf (modified cassava flour) berbasis singkong lokal.

Program ini dilaksanakan pada awal Agustus 2025 di Desa Dersansari, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, dan mendapat antusiasme dari peternak serta ibu-ibu PKK.

Program pertama dilakukan oleh Ayu Istiqomah mahasiswa Kimia, yang membahas inovasi di bidang pakan ternak dengan topik “Memperkenalkan mineral blok berbasis bahan lokal”. Program pertama dilaksanakan pada 17 Agustus 2025 di kandang peternak salah satu warga dengan sasaran utama peternak.

Dalam pemaparannya dijelaskan bahwa mineral merupakan nutrien esensial yang sangat dibutuhkan ternak ruminansia untuk menjaga kesehatan, meningkatkan produktivitas, serta menunjang fungsi reproduksi.

Selama ini, akses peternak terhadap suplemen mineral masih terbatas karena harga produk pabrikan relatif mahal, sehingga banyak ternak yang mengalami kekurangan mineral yang berdampak pada penurunan nafsu makan, gangguan pertumbuhan, bahkan penurunan hasil produksi susu maupun daging.

Sebagai solusi, mahasiswa memperkenalkan cara pembuatan mineral blok berbasis bahan lokal yang murah, mudah diperoleh, dan sederhana dalam pengolahannya. Bahan yang digunakan antara lain garam, bekatul, semen putih, air, dan ultra mineral, yang diformulasikan sehingga menghasilkan produk padat dan mudah diaplikasikan langsung ke ternak.

Kegiatan ini tidak hanya berupa penyampaian materi, tetapi juga praktik langsung, di mana para peternak diajak membuat mineral blok sendiri, memahami manfaat masing-masing bahan, serta mencoba memberi pada ternaknya.

Selain itu, mahasiswa juga membuka diskusi mengenai peluang pengembangan usaha melalui pengemasan, pelabelan, dan pemasaran produk mineral blok yang ramah kantong.

Dengan adanya pelatihan ini, peternak diharapkan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi ternaknya secara mandiri, menekan biaya pakan, sekaligus membuka potensi usaha baru yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

Hasil Pembuatan Mineral Blok.

Program kedua dilakukan oleh Deka Ingka Agustina, mahasiswa Teknologi Pangan, yang membahas inovasi pangan lokal dengan topik “Optimalisasi Pemanfaatan Singkong Melalui Pelatihan Pembuatan Tepung Mocaf sebagai Diversifikasi Pangan Lokal”. Program ini dilaksanakan pada Senin 18 Agustus 2025, dengan sasaran utama Ibu-ibu PKK Desa Dersansari.

Tepung mocaf adalah produk olahan singkong yang memiliki berbagai keunggulan tetapi belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperkenalkan potensi tepung mocaf melalui program kerja ini.

Kegiatan program kerja diawali dengan pemaparan materi mengenai deskripsi tepung mocaf, dilanjutkan dengan penjelasan tentang keunggulan, manfaat, langkah-langkah dalam proses pembuatannya, serta memberikan kesempatan kepada peserta untuk melihat secara langsung karakteristik tepung mocaf yang sudah disediakan.

Tepung mocaf merupakan produk olahan singkong yang dimodifikasi melalui proses fermentasi oleh bakteri asam laktat atau secara enzimatis. Dibandingkan tepung singkong biasa, tepung mocaf memiliki beberapa keunggulan diantaranya bebas gluten, memiliki karakteristik yang mirip dengan tepung terigu, serta memiliki nilai guna yang lebih luas dibandingkan dengan tepung singkong biasa. Tepung mocaf dapat digunakan sebagai alternatif tepung terigu pada pembuatan kue kering, gorengan, dan juga brownies.

Kedua kegiatan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan masyarakat, tetapi juga pada penciptaan peluang ekonomi baru melalui integrasi sektor pangan dan UMKM. Dengan adanya mineral blok, peternak dapat menekan biaya pakan sekaligus meningkatkan hasil ternak, sedangkan dengan tepung mocaf masyarakat memiliki alternatif pangan sehat sekaligus peluang produk olahan yang bernilai jual tinggi.

Melalui sinergi antara peternakan dan pangan lokal, KKN-T Tim 100 UNDIP berharap Desa Dersansari dapat menjadi desa mandiri yang mampu mengoptimalkan potensi sumber daya alamnya untuk mendukung ketahanan pangan berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Editor: Nur Ardi, Tim Edisikini.com