Inovasi Ramah Lingkungan, Kelompok 3 KKN-T 147 Undip Sebarkan Eco Enzyme Trap di Desa Berjo

Avatar photo
Inovasi Ramah Lingkungan, Kelompok 3 KKN-T 147 Undip Sebarkan Eco Enzyme Trap di Desa Berjo
Mahasiswa KKN-T Tim 147 Universitas Diponegoro Kelompok 3 berfoto bersama warga Desa Berjo usai sosialisasi dan praktik pembuatan eco enzyme berbasis leaflet edukatif karya Laluna, Minggu (13/07/2025). Program ini mengenalkan pemanfaatan limbah organik rumah tangga menjadi cairan serbaguna yang ramah lingkungan. (Foto: Dok. KKN-T UNDIP 147)

EDISIKINI.COM, DESA BERJO — Kelompok 3 Tim KKN-T 147 Universitas Diponegoro melaksanakan program edukasi pembuatan eco enzyme sebagai solusi ramah lingkungan di desa binaan. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan eco enzyme, yakni cairan multifungsi hasil fermentasi limbah organik, air, dan gula, yang sangat bermanfaat untuk pertanian, kebersihan, dan lingkungan.

Dalam pelaksanaannya, tim menggunakan leaflet informatif buatan Laluna agar materi lebih mudah dipahami seluruh lapisan masyarakat. Leaflet tersebut menampilkan panduan visual, manfaat, hingga tips pembuatan eco enzyme agar warga bisa dengan mudah mempraktikkannya sendiri di rumah.

Antusiasme warga meningkat saat mengetahui teknologi sederhana ini dapat mengurangi limbah rumah tangga sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian.

Sosialisasi dimulai dengan pemaparan mendalam mengenai apa itu eco enzyme dan mengapa ia penting untuk lingkungan. Tim KKN-T memanfaatkan materi dari leaflet untuk menekankan bahwa eco enzyme diperoleh dari fermentasi limbah buah dan sayur, gula tebu atau molase, dan air selama sekitar tiga bulan.

Melalui proses ini akan dihasilkan cairan kaya enzim, asam organik, dan mikroorganisme bermanfaat tanpa melibatkan bahan kimia berbahaya. Leaflet Laluna juga menggambarkan manfaat eco enzyme sebagai pestisida alami, pupuk cair, pengurai limbah, bahkan pembersih lantai dan penghilang bau tak sedap.

Penjelasan sistematis dan sederhana ini membuat peserta lebih percaya diri untuk mengambil bagian dalam praktik yang akan dilaksanakan.

Setelah sesi penjelasan, Kelompok 3 memandu praktik langsung membuat eco enzyme bersama warga. Proses diawali dengan menyiapkan bahan sesuai rasio: 10 bagian air bersih, 3 bagian limbah organik segar yang dipotong kecil, dan 1 bagian gula merah atau molase. Semua bahan dicampur dalam wadah plastik kedap udara, lalu diaduk dan ditutup rapat.

Peserta diberikan leaflet Laluna yang berisi langkah-langkah pembuatan, cara mencampur, dan keharusan membuka tutup wadah setiap hari selama dua minggu pertama agar gas fermentasi terbuang. Pendampingan langsung ini membantu masyarakat mengingat proses secara detail serta memahami setiap tahapan yang perlu dilakukan.

Selain itu, tim menekankan beberapa tips penting seperti yang tercantum di leaflet agar eco enzyme yang dihasilkan berkualitas baik dan aman digunakan. Mereka menjelaskan bahwa bahan berminyak dan produk hewani tidak boleh digunakan dalam pembuatan eco enzyme agar proses fermentasi berjalan lancar.

Warga juga diingatkan bahwa munculnya lapisan jamur putih di permukaan adalah hal wajar dan menandakan proses alami sedang berjalan. Penyimpanan wadah sebaiknya di tempat teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung agar fermentasi optimal. Informasi ini membantu mengurangi kekhawatiran warga jika menemukan perubahan pada cairan selama proses pembuatan.

Setelah melalui proses fermentasi selama tiga bulan, eco enzyme dapat disaring dan digunakan untuk berbagai keperluan. Tim KKN-T bersama warga kemudian mencoba memanfaatkan cairan ini untuk menyiram tanaman sebagai pupuk organik, mencampurnya ke air semprot sebagai pestisida nabati, hingga dijadikan cairan pembersih rumah tangga.

Dokumentasi dan petunjuk penggunaan yang tertera pada leaflet Laluna memudahkan masyarakat memahami berbagai aplikasi eco enzyme dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak warga mengaku senang karena produk ramah lingkungan ini aman, mudah dibuat, dan efektif. Selain itu, penggunaan eco enzyme membantu mengurangi volume sampah organik rumah tangga yang selama ini menjadi masalah utama desa.

Kegiatan pembuatan eco enzyme oleh Kelompok 3 Tim KKN-T 147 UNDIP dengan bantuan leaflet Laluna mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran ekologis warga, tetapi juga memberikan solusi nyata dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kebersihan lingkungan.

Leaflet yang dibagikan menjadi pegangan berharga sehingga warga dapat terus mencoba dan mengedukasi keluarga maupun tetangga tentang manfaat eco enzyme.

Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat inovasi dan keberlanjutan lingkungan terus tumbuh di tengah masyarakat desa. Akhir acara diisi dengan semangat gotong royong, sesi foto bersama, dan harapan agar eco enzyme semakin meluas penggunaannya di berbagai desa lain.

Penulis:
– Laluna Yulizar Faisa Raharjo, Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat.
– Danastri Ardiani Putri, Program Studi Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro.

Editor: Nur Ardi, Tim Edisikini.com