Strategi Pembangunan Nasional dalam Bingkai Hubungan Baru Kepulauan Solomon dari Taiwan ke China

Avatar photo
Strategi Pembangunan Nasional dalam Bingkai Hubungan Baru Kepulauan Solomon dari Taiwan ke China
Dok: 123RF

EDISIKINI.COM — Kepulauan Solomon secara resmi telah beralih hubungan diplomatiknya dari Taiwan yang telah dijalin selama kurang lebih 36 tahun. Peralihan hubungan diplomatik dari Taiwan Ke china melalui keputusan yang didasari oleh evaluasi panjang terkait manfaat ekonomi dan pembangunan yang dinilai lebih besar apabila berpartner dengan China, khususnya melalui program bantuan dan investasi besar China atau yang dikenal sebagai Belt and Road Initiative (BRI).

Kedua negara tersebut menandatangani perjanjian pada programBelt and Road Initiative China, yang merupakan proyek infrastruktur besar-besaran yang direncanakan membentang dari Asia hingga Eropa. Proses kerjasama terdapat tiga tahap: penandatanganan Belt and Road Initiative, melakukan negosiasi dan susun rencana proyek nasional, serta tahap pelaksanaan.

Pada tahapan tersebut, Pemerintah Kepulauan Solomon melakukan konsultasi nasional intensif yang bertujuan untuk mengidentifikasi proyek yang paling sesuai dengan agenda pembangunan nasional yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Nasional 2016-2035.

Pemerintah kepulauan Solomon beranggapan bahwa tindakan ini sebagai langkah strategis yang bertujuan untuk membuka pembangunan yang lebih luas untuk wilayah kawasan kepulauan Solomon dan Belt and Road initiative merupakan suatu peluang yang strategis untuk transformasi Infrastruktur.

Belt and Road Initiative (BRI) sebagai program untuk investasi yang mendukung pembangunan infrastruktur yang ditawarkan China sejalan dengan rencana pembangunan nasional jangka panjang Kepulauan Solomon. Kepulauan Solomon dengan kekurangan infrastruktur, memiliki peluang dalam hal infrastrukturnya melalui kerja sama BRI dengan China.

Fokus rencana ini bertujuan pada pembangunan berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan adanya pembangunan infrastruktur yang memadai dan merata. Berbagai proyek infrastruktur yang dikerjakan dalam kerangka proyek Belt and Road Initiative (BRI), termasuk pembangunan jalan raya, fasilitas olahraga untuk Pacific Games 2023 di Honiara, peningkatan pelabuhan dan infrastruktur logistik untuk kuatkan kapasitas ekspor-impor, serta pemulihan tambang Gold Ridge yang untuk menciptakan lapangan kerja dan ekspor.

Meskipun bukan proyek resmi dari Belt and Road Initiative (BRI), terintegrasi dalam strategi pembangunan berkelanjutan untuk memperbaiki konektivitas dan perekonomian.

Proyek-proyek tersebut memberikan peluang investasi asing, teknologi baru, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya kerjasama dengan China melalui Belt and Road Initiative (BRI), Kepulauan Solomon mendapat manfaat sehingga menjadi peluang besar bagi Kepulauan Solomon dengan terbukanya akses terhadap pendanaan investasi besar yang sebelumnya sulit didapat sehingga adanya peluang masuknya transfer teknologi dan peningkatan kapasitas dalam berbagai sektor. Apabila akses pendanaan dan transfer teknologi masuk, lapangan kerja sangat terbuka serta penguatan sektor ekonomi. Selain itu Kepulauan Solomon mendapat peningkatan posisi dan pengaruh diplomatik di kawasan Pasifik.

Namun ada kekhawatiran terhadap keberlanjutan finansial proyek karena risiko utang jika semakin menumpuk dapat berpotensi menyebabkan ketergantungan ekonomi dan risiko kehilangan aset strategis. Potensi kerusakan lingkungan kemungkinan bisa terjadi dan konflik dengan masyarakat lokal terutama konflik tanah, serta masalah keadilan dalam distribusi manfaat antara investor dan masyarakat lokal, sehingga penting dibutuhkannya perhatian untuk mengelola proyek secara transparan dan berkelanjutan demi menjaga kedaulatan dan kepentingan nasional.

Penting pengelolaan utang ditingkatkan dengan kehati-hatian sehingga tidak berpotensi terjebak masalah hutang yang tinggi serta pemerintah kepulauan Solomon perlu untuk perluas jejaringannya hingga kancah internasional, sehingga tidak bergantung hanya pada satu mitra yakni China dalam Belt and Road Initiative (BRI).

Penulis: Farida Mega Puspita, Mahasiswi Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Cenderawasih

Editor: Nur Ardi, Tim Edisikini.com