Sinergi Mahasiswa PMM UMM dan SD Negeri 2 Lumbangsari Tingkatkan Kesadaran Pilah Sampah Melalui Program CERMAT (Cerdas Memilah Sampah)

Avatar photo
Sinergi Mahasiswa PMM UMM dan SD Negeri 2 Lumbangsari Tingkatkan Kesadaran Pilah Sampah Melalui Program CERMAT (Cerdas Memilah Sampah)
Siswa-siswi SD Negeri 2 Lumbangsari, Malang, mengikuti program CERMAT (Cerdas Memilah Sampah) yang digelar oleh mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini dirancang dengan permainan interaktif untuk mengedukasi anak-anak tentang pemilahan sampah.

EDISIKINI.COM, Malang — Suasana ceria mengiringi Program CERMAT (Cerdas Memilah Sampah) yang digelar oleh Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang di SD Negeri 2 Lumbangsari, Sabtu (2/8/2025). Puluhan siswa kelas 3 antusias mengikuti rangkaian kegiatan edukasi pemilahan dan pengelolaan sampah yang dirancang khusus untuk anak sekolah dasar.

Kelompok 4 PMM Desa Lumbangsari menghadirkan metode pembelajaran kreatif melalui permainan interaktif. Para mahasiswa membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil untuk berkompetisi memilah sampah organik dan nonorganik dalam waktu singkat. “Kami ingin menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus edukatif,” jelas Lutvi, anggota kelompok 4 PMM Desa Lumbangsari.

Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang berfoto bersama siswi-siswi SD Negeri 2 Lumbangsari setelah kegiatan edukasi pemilahan sampah. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan kebiasaan positif dalam pengelolaan lingkungan sejak dini.

Sebagai penanda visual yang akan terus mengingatkan pentingnya pemilahan sampah, Mahasiswa PMM memasang plang edukasi berisi informasi menarik tentang waktu penguraian berbagai jenis sampah. Plang yang dipasang diarea strategis sekolah ini menampilkan fakta menarik seperti sampah plastik yang membutuhkan ratusan tahun untuk terurai, berbeda dengan sampah styrofoam yang tidak dapat terurai.

Kepala SDN 2 Lumbangsari, Ibu Lilik Maslichah, mengungkapkan kebanggaan atas terselenggaranya program ini. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif positif ini. Pendidikan lingkungan memang harus dimulai sejak usia dini agar menjadi kebiasaan yang tertanam kuat dalam diri anak – anak,” ungkap beliau.

Program yang berlangsung selama tiga jam ini tidak hanya meninggalkan kesan mendalam bagi siswa, tetapi juga komitmen nyata untuk perubahan. Mahasiswa PMM berharap program ini tidak hanya berdampak di lingkungan sekolah, tetapi juga mampu menciptakan perubahan perilaku di rumah dan masyarakat luas. “Kami percaya anak-anak ini akan menjadi agen perubahan yang membawa pengaruh positif bagi lingkungan di masa depan, ” turur koordinator kelompok dengan penuh haru.

Editor: Nur Ardi, Tim Edisikini.com