Mahasiswa KKN-T UNDIP Gelar Pelatihan Olahan Singkong Thailand untuk Meningkatkan Keterampilan dan Ekonomi Keluarga Ibu PKK Desa Sukorejo

Avatar photo
Mahasiswa KKN-T UNDIP Gelar Pelatihan Olahan Singkong Thailand untuk Meningkatkan Keterampilan dan Ekonomi Keluarga Ibu PKK Desa Sukorejo
Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro memaparkan cara pembuatan olahan Singkong Thailand di Balai Desa Sukorejo, Sragen, Kamis (3/7/2025). Materi disampaikan melalui tayangan video tutorial dan brosur agar peserta dapat memahami setiap langkah secara mandiri di rumah.

EDISIKINI.COM, Sragen — Mahasiswa KKN Tematik IDBU Universitas Diponegoro melaksanakan program edukasi bertajuk “Pelatihan Olahan Singkong Thailand untuk Meningkatkan Keterampilan dan Ekonomi Keluarga Ibu PKK Desa Sukorejo” pada Kamis (3/7/2025) di Balai Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN-T IDBU 42 Universitas Diponegoro di bawah bimbingan Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM., yang bertujuan untuk memberdayakan potensi lokal melalui pengolahan pangan sederhana yang bernilai ekonomis.

Singkong sebagai bahan pangan lokal yang mudah dijumpai sering kali dianggap kurang bernilai. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN ingin menunjukkan bahwa singkong dapat diolah menjadi produk modern yang menarik, enak, dan memiliki nilai jual, salah satunya adalah Singkong Thailand. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan wawasan kepada ibu-ibu PKK mengenai potensi usaha rumahan berbasis pangan lokal.

Kegiatan diawali dengan pemutaran video tutorial pembuatan Singkong Thailand yang mencakup proses mulai dari pemilihan bahan, teknik merebus singkong hingga pembuatan saus santan khas Thailand.

Materi disampaikan secara visual melalui proyektor agar peserta dapat memahami setiap tahap dengan jelas. Selain itu, mahasiswa juga membagikan brosur berisi resep lengkap dan ide pengemasan produk sebagai referensi bagi peserta untuk praktik mandiri di rumah.

Antusiasme peserta terlihat dari semangat ibu-ibu PKK dalam menyimak pemaparan serta diskusi yang berlangsung. Salah satu peserta, Ibu Ari, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan inspirasi baru untuk mencoba berkreasi dengan bahan pangan lokal yang tersedia di sekitar mereka.

“Saya jadi tertarik untuk mencoba sendiri di rumah, apalagi resepnya sederhana dan bahan-bahannya mudah didapat,” ujarnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Ibu Eny selaku Ibu Lurah Desa Sukorejo yang turut hadir dan mendukung penuh pelaksanaan program.

“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat karena langsung menyentuh kebutuhan ekonomi warga. Kami berharap ibu-ibu bisa mempraktikkan ilmu yang didapat hari ini,” ujarnya.

Meskipun kegiatan berjalan lancar, terdapat beberapa kendala seperti tidak adanya praktik langsung karena keterbatasan alat dan waktu, serta kualitas suara dan gambar dari alat proyeksi yang kurang maksimal. Selain itu, jumlah peserta yang hadir (17 orang) belum mencapai target awal (25 orang) karena adanya kegiatan keluarga dan perbedaan jadwal rutin pertemuan PKK.

Sebagai tindak lanjut, video tutorial akan dibagikan ke grup WhatsApp PKK agar peserta dapat memutar ulang di rumah. Ibu-ibu juga didorong untuk berbagi hasil praktik dan pengalamannya melalui grup tersebut sebagai bentuk evaluasi dan pembelajaran bersama.

Jika minat tinggi, pelatihan lanjutan berupa praktik langsung akan direncanakan dengan pendampingan dari mahasiswa atau kader PKK yang telah mencoba terlebih dahulu.

Foto bersama mahasiswa KKN Undip dan ibu-ibu PKK usai pelaksanaan pelatihan olahan Singkong Thailand di Balai Desa Sukorejo. Program ini menjadi bagian dari upaya peningkatan keterampilan dan ekonomi keluarga berbasis bahan pangan lokal.

Program ini merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa KKN-T IDBU Universitas Diponegoro berharap kegiatan ini menjadi awal dari gerakan kecil dalam meningkatkan kemandirian ekonomi rumah tangga melalui pemanfaatan potensi lokal yang sederhana namun menjanjikan.

Penulis: Erdiko Satsuma Widjajanto, Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan (FPP)

Editor: Nur Ardi, Tim Edisikini.com