Mahasiswa KKN 58 Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dorong Pemanfaatan Pekarangan Rumah di Dusun Semuten

Avatar photo
Mahasiswa KKN 58 Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dorong Pemanfaatan Pekarangan Rumah di Dusun Semuten
Mahasiswa KKN UMBY berfoto bersama perwakilan kelompok tani Demplot Kelapa Kopyor di Dusun Semuten, Bantul. Program ini bertujuan mengoptimalkan lahan pekarangan rumah untuk mendukung kemandirian pangan keluarga melalui metode raised bed.

EDISIKINI.COM, BANTUL — Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 58 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menginisiasi program Pemanfaatan Pekarangan Rumah di Dusun Semuten, Desa Jatimulyo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang dilaksanakan di lahan kelompok tani Demplot Kelapa Kopyor ini bertujuan mengoptimalkan lahan pekarangan warga agar lebih produktif dan mendukung kemandirian pangan keluarga.

Dusun Semuten memiliki potensi lahan pekarangan yang cukup luas, namun sebagian masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Banyak warga memiliki lahan di sekitar rumah yang dibiarkan kosong, padahal dapat digunakan untuk menanam sayuran atau tanaman produktif lain. Melihat kondisi ini, tim KKN 58 menghadirkan program dengan metode sederhana, murah, dan ramah lingkungan yang dapat dilakukan oleh masyarakat di lahan terbatas.

Ketua Tim KKN 58, Irhamna Mas’ud (Peternakan 2022), bersama penanggung jawab program kerja Tryo Nofriady (Agrobisnis 2022), memimpin pelaksanaan kegiatan. Tim pelaksana terdiri dari sepuluh mahasiswa lintas jurusan: Wilona Arjuna (Manajemen 2022), Praba Phatriscia (Manajemen 2022), Patria Anisa Fikriyan (Manajemen 2022), Yelviana Anja Cahyani (Manajemen 2022), Fiya Farha Kholida (Manajemen 2022), Adelya Sagita Putri (Manajemen 2022), Hardianty Alwi (Psikologi 2022), Mershanda Theresa Lumenta (Psikologi 2022), serta Irhamna dan Tryo sendiri.

Proses pelaksanaan program dimulai dengan memberikan edukasi mengenai metode raised bed atau bedengan tinggi. Tahapannya meliputi pemilihan lokasi yang mendapatkan sinar matahari minimal enam jam sehari, pembuatan bedengan berukuran ± 2×1 meter dengan tinggi 20–30 cm menggunakan genteng bekas sebagai pembatas, pengisian media tanam dari campuran tanah gembur dan pupuk kandang matang (perbandingan 2:1), penanaman bibit sayuran seperti kangkung, bayam, sawi, dan tomat, serta perawatan rutin berupa penyiraman, pembersihan gulma, dan pemupukan berkala.

Mahasiswa KKN UMBY dan warga Dusun Semuten, Bantul, bergotong royong membuat bedengan (raised bed) untuk menanam sayuran. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemanfaatan lahan pekarangan yang sederhana, murah, dan ramah lingkungan.

Dibandingkan membiarkan pekarangan kosong, metode ini memiliki banyak keunggulan. Selain meningkatkan produktivitas lahan, teknik ini hemat biaya, ramah lingkungan, mudah diterapkan, dan mampu menyediakan bahan pangan sehat bagi keluarga. Pemanfaatan genteng bekas sebagai dinding bedengan juga membantu mengurangi limbah bangunan.

Menurut Irhamna, “Program ini kami jalankan untuk memberdayakan masyarakat memanfaatkan lahan yang mereka miliki, sekecil apa pun, agar bisa menghasilkan pangan sendiri. Harapannya, metode ini dapat diterapkan secara berkelanjutan dan menjadi kebiasaan di masyarakat.”

Salah satu perangkat dusun, Pak Matiran (RT 1), mengaku sangat antusias. “Ini yang saya inginkan, karena di belakang rumah saya ada lahan kecil yang ingin dimanfaatkan. Enak juga bisa menanam dan mendapatkan hasil sendiri,” ujarnya.

Selain pelatihan, tim KKN 58 juga membagikan bibit tanaman kepada warga agar mereka dapat langsung mempraktikkan penanaman di pekarangan masing-masing. Suasana kekeluargaan terlihat saat warga dan mahasiswa berdiskusi santai mengenai teknik menanam dan perawatan tanaman.

Banyak warga yang antusias mengikuti pemberdayaan ini, termasuk perwakilan ibu-ibu dari RT 1,3,4, dan 5 Dusun Semuten. Program ini berlangsung pada pukul 16.30 WIB dan berakhir pada pukul 17.00 WIB, dengan suasana sore yang hangat dan penuh semangat gotong royong.

Editor: Nur Ardi, Tim Edisikini.com