EDISIKINI.COM, Tuntang – Kesadaran akan pentingnya penanganan cedera ringan sejak dini menjadi fokus utama dalam kegiatan edukatif yang bertajuk “Reposisi Penanganan Pada Cedera” yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UPGRIS di Pendopo Desa Tuntang pada 26 September 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja kesehatan yang digagas oleh mahasiswa dari bidang kesehatan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Acara ini menyasar remaja, kader kesehatan, serta perangkat desa sebagai peserta utama, mengingat kelompok ini memiliki peran strategis dalam memberikan pertolongan pertama saat terjadi insiden di lingkungan sekitar. Melalui kegiatan ini, peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan dasar dalam menangani berbagai jenis cedera ringan, seperti keseleo, luka gores, dan memar.
Salah satu poin penting dalam materi yang disampaikan adalah prinsip pertolongan pertama yang dikenal dengan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation). Metode ini dijelaskan secara rinci, disertai demonstrasi langsung oleh para mahasiswa untuk memastikan peserta memahami cara penerapannya secara benar. Selain itu, peserta juga diperkenalkan pada teknik reposisi sederhana dan pembidaian yang dapat dilakukan sebelum korban dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
Menurut salah satu mahasiswa penyelenggara, kegiatan ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat desa yang terkadang menghadapi keterbatasan akses medis.
“Penanganan awal yang cepat dan tepat bisa mencegah kondisi menjadi lebih parah. Dengan edukasi ini, kami ingin masyarakat lebih siap menghadapi situasi darurat ringan,” ungkapnya.
Kepala Desa Tuntang, Bapak H. Muhammad Nadhirin, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada para mahasiswa dan berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut.
“Ini sangat bermanfaat, terutama bagi masyarakat desa yang kadang jauh dari pusat layanan kesehatan. Kami mendukung penuh kegiatan edukatif seperti ini,” ujarnya.
Peserta tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan. Beberapa bahkan menyampaikan keinginan agar pelatihan semacam ini bisa dilaksanakan secara berkala sebagai bagian dari program kesehatan desa. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Tuntang semakin sigap, mandiri, dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat medis ringan.