EDISIKINI.COM, PEKALONGAN — Kesehatan reproduksi merupakan salah satu tantangan masa kini untuk menciptakan generasi emas. Sering kali, kesehatan reproduksi dianggap menjadi hal tabu karena menyangkut terkait organ-organ vital yang ada di setiap orang. Namun, kesehatan reproduksi tidak hanya sebatas itu.
Banyak faktor yang dapat dibahas melalui kesehatan reproduksi. Salah satu isu yang mencakup di dalam tema kesehatan reproduksi adalah bagaimana cara menghindari dan mencegah tindakan kekerasan seksual.
Kekerasan seksual kerap kali dianggap sebagai isu sepele. Padahal, dari sikap sepele tersebut dapat timbul sifat-sifat untuk menormalisasi tindakan-tindakan yang sebenarnya sudah masuk ke dalam kategori kekerasan seksual serta dapat juga menciptakan lingkungan yang membuat korban takut untuk bercerita atas tindak kekerasan yang mereka terima karena takut dianggap sebagai hal yang biasa saja.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro mencoba untuk mendatangi salah satu sekolah di daerah Kelurahan Krapyak, Kota Pekalongan yaitu SDN Krapyak Lor 01 untuk berkonsultasi terkait materi yang ingin dibawakan. Berdasarkan hasil konsultasi, lahirlah rancangan program kerja yang ingin dibawakan khususnya oleh Mahasiswa KKN Undip Tim Kelurahan Krapyak.
Melalui program kerja multidisiplin yang bertema “Pojok Remaja Krapyak Terlindungi – Pencegahan Kekerasan Seksual & Pernikahan Dini”, mahasiswa menyampaikan sosialisasi kepada murid yang ada di SDN Krapyak Lor 01 pada Rabu (23/7/2025).
Metode yang dibawakan oleh mahasiswa adalah dengan menggunakan mini-drama untuk membawakan materi terkait kekerasan seksual dan pernikahan dini agar para siswa/wi dapat lebih fun dalam mencerna materi namun tidak lupa dengan isi dari materi yang dibawakan.
Serta, untuk menciptakan ruang yang lebih terbuka antara murid dan guru, mahasiswa KKN membawakan suatu program yang dinamakan “Kotak Konsultasi: Aku Mau Bilang”.

Kontak konsultasi “Aku Mau Bilang” merupakan kotak yang bertujuan untuk menjadi jembatan antara murid dengan guru. Murid dapat menuliskan hal-hal yang ingin diceritakan khususnya dalam permasalahan kekerasan seksual. Nantinya, dari guru akan membaca satu persatu surat yang telah dituliskan oleh murid tersebut dan akan membantu konsultasi kepada murid tersebut.

Melalui kotak konsultasi, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih terbuka tanpa perlu menghakimi terlalu berlebihan.
Dengan lingkungan yang terbuka terhadap permasalahan tindakan kekerasan seksual, dapat membentuk kepekaan dini untuk sadar bahwa tindakan kekerasan seksual merupakan isu permasalahan yang serius serta menciptakan ruang khususnya untuk korban bercerita tanpa adanya rasa takut.
Dengan upaya ini, diharapkan agar lingkungan di Indonesia agar lebih peka lagi terhadap permasalahan terkait kekerasan reproduksi yang merupakan salah satu sub-isi kesehatan reproduksi.
Penulis: Tim KKNT 126 Universitas Diponegoro Kelurahan Krapyak
Lokasi: SDN Krapyak Lor 01, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah













