Zero Waste Fashion, La Romiz Ubah Daun dan Kain Jadi Karya Bernilai

Avatar photo
Zero Waste Fashion, La Romiz Ubah Daun dan Kain Jadi Karya Bernilai
Mahasiswa KKN TIM II UNDIP berfoto bersama di depan UMKM La Romiz, di Pudakpayung, Banyumanik, Semarang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program penguatan branding UMKM ramah lingkungan yang menerapkan teknik pewarnaan alami dan prinsip zero waste.

EDISIKINI.COM, SEMARANG – Inovasi La Romiz dari Desa Pudakpayung, Banyumanik, Semarang, sebagai UMKM pada industri fashion, membawa keunikan tersendiri seiring meningkatnya kesadaran untuk menciptakan “Go Green” dalam lingkungan fashion.

La Romiz memproduksi kain, baju, hijab, tas, dan sepatu dengan metode pewarnaan ecoprint, ecostamp, ecopounding, Shibori, dan jumputan. Selain itu, La Romiz menerapkan prinsip ramah lingkungan, di mana pada setiap tahap produksi La Romiz menerapkan zero waste.

Limbah Bernilai: Daun dan Sisa Kain Menjadi Produk Tambahan

Proses pewarnaan alami seperti ecoprint dan ecostamp menggunakan berbagai daun lokal untuk mencetak turunannya pada kain. Setelah proses selesai, La Romiz biasanya menggunakan kembali air limbah di fasilitas produksi mereka sebagai kompos untuk tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan limbah organik pun dapat didaur ulang menjadi bahan baku yang bermanfaat.

Selain itu, sisa bahan, yang biasanya berupa limbah tekstil, tidak dibuang. Potongan-potongan kecil kain ini digunakan dalam berbagai produk kreatif, seperti ikat rambut, liontin, dan aksesori fesyen lainnya, menjadikannya produk yang menarik secara estetika dan ekonomis.

Transformasi Kain Menjadi Produk Bernilai

La Romiz memproduksi beragam kain pewarna alami, termasuk baju, jilbab, tas, dan sepatu. Setiap produk menampilkan pola alami yang unik, menjadikannya bukan hanya sebuah barang fungsional baru, tetapi juga sebuah karya seni dengan pesan tentang perlindungan dan lingkungan. Produk ini tidak menggunakan proses pewarnaan sintetis, bahan kimia berbahaya, dan emisi lingkungan.

UMKM Kreatif dan Dampaknya bagi Lingkungan

Upaya La Romiz membuktikan bahwa usaha kecil juga dapat memainkan peran penting dalam menciptakan ekosistem manufaktur yang berkelanjutan. Dengan menggunakan semua bahan produksi untuk menghindari pemborosan, La Romiz membuktikan bahwa konsep zero waste bukan sekadar tren, melainkan solusi tepat bagi masa depan industri kreatif.

“Setiap daun dan warna punya makna, dan setiap sisa bisa dimanfaatkan,” ujar Arini, pemilik La Romiz.

“Kami tidak menghasilkan limbah yang terbuang, karena semuanya bisa diolah kembali menjadi sesuatu yang berguna.”

Inisiatif zero waste fashion La Romiz di Pudakpayung telah menginspirasi UKM lain untuk menerapkan prinsip daya tarik dalam proses bisnis mereka. Dengan memanfaatkan limbah daun sebagai pupuk dan sisa kain sebagai aksesori, La Romiz tak hanya menciptakan produk-produk indah, tetapi juga menyampaikan pesan kuat bahwa ”keindahan bisa lahir dari keberlanjutan.”

Editor: Nur Ardi, Tim Edisikini.com