8 Tips Mengelola Gaji Bulanan untuk Anak Muda

8 Tips Mengelola Gaji Bulanan untuk Anak Muda

EDISIKINI.com – Mengelola gaji bulanan itu memang gampang-gampang susah. Begini caranya mengatur keuangan kamu agar kamu tidak hidup dari gaji ke gaji, atau lebih parah lagi, gaji 5 koma, tanggal 5 udah koma.

8 Tips Mengelola Gaji Bulanan untuk Anak Muda
Apakah kamu tipe orang yang selalu boros dan kehabisan uang sebelum tanggal gajian tiba? Sama sekali nggak bisa nyimpen uang, berapa pun gajinya selalu habis bahkan ngutang? Sebelum memperbaiki keadaan, analisa dulu kondisi keuangan kamu saat ini.

Berikut 8 cara mengelola gaji bulanan yang bisa kamu terapkan, agar tidak lagi “menderita” di akhir bulan.

1. Track your spending for a month

Selama sebulan, catat semua jenis pengeluaran dan pemasukan kamu secara terperinci. Saya menggunakan aplikasi MoneyLover untuk melakukannya. Dari sini kamu bisa melihat chart, apa saja pengeluaran terbesar kamu. Kamu bisa melakukan evaluasi apakah pengeluaran kamu masih dalam batas wajar atau tidak.

Perbaiki apa saja yang perlu agar pengaturan keuanganmu lebih efisien dan kamu bisa menyimpan uang lebih banyak. Dari mencatat pengeluaran, saya jadi tahu bahwa secara mengejutkan, pengeluaran saya untuk membeli hadiah untuk teman ternyata sangat besar. Ini semua karena saya membelinya secara mendadak tanpa rencana.

Untuk bisa menekan biaya untuk kado, saya bisa membeli barang yang istimewa saat saya sedang berada di lokasinya langsung. Misal, saya bisa berinvestasi untuk membeli banyak batik saat saya sedang di Jogja. Selain harganya murah, ini juga akan menjadi hadiah cantik untuk teman-teman saya di masa mendatang.

Baca juga:  Punya Rencana Menikah? Bayar DP ke Semua Vendor Pakai Fitur Ini!

2. Sisihkan dana untuk menabung dan investasi

Begitu terima uang, langsung transfer penghasilan kamu ke dana investasi. Obrolan dengan teman-teman saya, baik lelaki dan perempuan single berusia 23-35 tahun menggambarkan, anak-anak muda di bawah 30 tahun menginvestasikan 40-60% dari penghasilan mereka per bulan.

Sedangkan mereka yang berusia di atas 30 tahun ‘hanya’ mampu menyisihkan 20% dari penghasilan mereka untuk menabung. Konon kabarnya, ini karena mereka yang berusia lebih dari 30 tahun sudah mulai punya cicilan rumah atau mobil, sehingga alokasi untuk investasi berkurang. Investasi mereka per bulan diarahkan ke mana? Rata-rata menjawab mereka berinvestasi ke reksadana dan saham.

3. Mengelola dana untuk konsumsi bulanan

Dengan asumsi 20% dana digunakan untuk menabung dan investasi, dana untuk konsumsi bulanan bisa dibagi menjadi: dana untuk sedekah atau berbagi 10%, dana untuk membeli makanan 20%, dana membayar sewa atau cicilan rumah 15%, dana untuk membeli pakaian 10%, dana untuk transportasi 10%, dana hiburan dan lain-lain 5%.

4. Ingat untuk menyimpan dana darurat

Dana darurat bukan maksudnya darurat sale ya. Dana ini digunakan saat ada hal penting yang mendadak harus dibayarkan tanpa sebelumnya ada persiapan terlebih dahulu. Dana darurat yang disimpan ini bisa sekitar 10% dari penghasilan kamu.

5. Alokasi dana untuk kebutuhan khusus

Kamu berniat menikah, sekolah lagi, belajar S2 di luar negeri, liburan, beli rumah, beli mobil, menyiapkan dana pensiun dan lainnya? Ini harus dihitung lagi dengan seksama berapa dana yang perlu kamu siapkan. Langsung rencanakan di Plan.id untuk tahu bagaimana cara menabung yang tepat

6. Untuk alasan apa pun, jangan berhutang konsumtif

Kebanyakan alasan yang kamu buat untuk berhutang (beli mobil, beli iPhone 7, beli Macbook, dll), sebenarnya tidak diperlukan. Kumpulkan uangnya sampai kamu mampu membeli, baru kemudian bayarkan.

Baca juga:  5 Tips untuk Menentukan Lokasi Usaha yang Strategis

7. Setia pada budget: perlu berapa per hari?

Tentukan setelah kamu menganalisa pengeluaran dan mentarget budget bulanan, kira-kira berapa uang cash yang bisa kamu pegang per hari? Misal kamu memutuskan untuk hanya mengeluarkan uang maksimal Rp 100.000 per hari, kamu harus benar-benar setia pada janji finansial ini! 

Kalau kamu belum ikutan, langsung deh ikutan tantangan #gocapsehari untuk tahu apakah kamu benar-benar bisa menahan diri dari segala cobaan belanja.

8. The best way to save money is by making more money

Buat kamu yang merasa selalu ‘kurang’, kenapa nggak meningkatkan skill kamu sehingga keahlian kamu bisa dihargai lebih, dan juga berpeluang untuk membuka beberapa sumber penghasilan buat kamu.

Lihat orang-orang di sekitar kamu yang menurut kamu cukup makmur dan pekerjaannya kamu suka (bisa makeup artist, youtuber, standup komedian, desainer, dan lainnya), daftarkan apa saja keahlian mereka, bagaimana mereka memulai personal branding dan bagaimana sikap mereka terhadap orang lain, dan ikuti langkah mereka tersebut.

Semoga sukses!